Saturday, June 23, 2007

Cerpen "Maafkan aku Byuti"

Cerpen
Maafkan aku Byuti
Oleh: Tang Annisa Innocentia Husna
(Sekolah Tinggi Pariwisata (STP)-Bali)

“Mamaaa…pokoknya Linda mau doggie, titik!”, sudah beberapa hari ini Linda ribut meminta mamanya membelikanya seekor anak anjing betina lucu yang sempat dilihatnya di pasar lima hari yang lalu.
“Aduh Linda…kamu itu masih 13 tahun, belum bisa punya tanggung-jawab seberat itu. Mama nggak mau loh harus ikut ngurusin peliharaan kamu itu, sedangkan kamu, ngurus makanan buat diri kamu sendiri aja males, apalagi buat ngurus doggie. Kasian kan nanti doggie-nya nggak keurusan.”, sudah kesekian kalinya mama menasehati Linda agar sabar menunggu sampai umurnya 17 tahun untuk memelihara binatang.
Linda manyun, dia merasa mama nggak mengerti keinginannya sama sekali, dia kesal karena selalu dianggap mamanya sebagai anak kecil yang manja. Linda melirik papanya sebagai kode untuk membantu merayu mamanya.
Papa tersenyum penuh arti, “Besok sepulang sekolah, doggie itu sudah menunggumu di rumah, Linda.”
“Ih papa!”, bentak mama. “Ini semua karena papa terlalu memanjakan Linda sehingga dia tidak mau mendengar nasehat mama. Pokoknya mama tidak mau tau urusan doggie, titik! Ini tanggung-jawab papa dan Linda. Mama sudah cukup sibuk memasak, mencuci dan menyetrika baju serta ngurus Leo, adik kamu yang masih rewel-rewelnya itu.”, kata mama sambil melotot kepada papa dan Linda.

Sepulang sekolah hari ini Linda senang sekali karena papa menepati janjinya. Seekor anak anjing berwarna kecoklat-coklatan berusia 3 bulan itu menyambutnya di pagar rumah.
“Mulai hari ini, aku adalah sahabatmu, kamu bisa panggil aku Linda, dan namamu adalah Beauty (baca: Byuti).”, Kata Linda sambil memeluk badan mungil Byuti yang dipenuhi bulu. Hatinya sangat berbunga-bunga. Linda segera memandikan Byuti dan membuatkannya semangkuk susu hangat.
Linda sangat senangnya sehingga dia sibuk mengurusi Byuti dan melupakan sekolahnya. Dia jadi males belajar bahkan tidak perhatian lagi dengan Joe, cowok yang baru dua minggu ia pacarin. Tiap bangun pagi, pulang sekolah, maupun setiap ia mau pergi tidur, Linda tidak pernah lupa mengucapkan selamat tidur buat Byuti dan membuatkannya semangkuk susu putih. Byuti juga tampak bahagia tinggal bersama Linda, majikan yang sangat menyayanginya.
Sayangnya, itu hanya terjadi beberapa minggu. Yang terjadi selanjutnya adalah Byuti selalu kesepian karena Linda sibuk hangout bareng Joe dan sahabat-sahabatnya, belum lagi jika Linda banyak mendapat PR dari gurunya, ia jadi ogah memberi Byuti makan, apalagi bermain bersama Byuti. Byuti menjadi murung. Mama yang menduga hal ini akan terjadi sudah males menasehati Linda, sehingga mama yang tidak tega jika Byuti kelaparan, rajin memberinya makan. Untunglah Leo, adik cowok Linda yang berusia 5 tahun ini suka mengajak Byuti main walau Byuti tampak ogah-ogahan.
Mama kasian dengan Byuti karena Byuti terlihat rindu akan belaian Linda, sehingga suatu saat mama menasehati Linda kembali, “Lin, kasian Byuti. Coba sekali-kali kamu perhatiin dia.”
“Ah, mama sendiri kan tau kalo aku beberapa hari ini dapat PR banyak, jadi aku nggak sempat bermain dengan Byuti.”, Linda berusaha ngeles dari mamanya.
Mama menghela nafas berat, “Linda, tapi kalo kamu lagi nggak ada PR, mama lihat kamu sibuk dengan teman-temanmu itu aja, coba luangkan waktumu buat Byuti.”
“Iya mama, Linda tau. Besok deh Linda main dengan Byuti, tapi sekarang Linda capek, Linda mau tidur.”, kata Linda malas-malasan.

Janji Linda kepada mamanya tak juga dipenuhinya. Berhari-hari Byuti tetap dicuekin, sampai suatu ketika Joe datang berkunjung ke rumah Linda dan teledor menutup pagar kembali. Kesempatan itu diambil Byuti untuk pergi dari rumah Linda. Linda terkejut melihat Byuti keluar dari pagar. Linda segera berlari mengejarnya.
Byuti terus berlari. Byuti tidak mau bertemu dengan Linda lagi karena Linda sudah tidak menyayanginya. Byuti sangat takut tertangkap oleh Linda, ia menoleh ke belakang, Linda juga masih terus mengejarnya. Tak disangka, sebuah sepeda motor melesat dengan kencangnya, Byuti merasakan tubuhnya terpelanting dan kemudian iapun tak sadarkan diri.
Linda menangis disamping Byuti, ia tidak rela jika Byuti pergi meninggalkannya. Ia nyesal karena telah membuat Byuti tidak nyaman tinggal di rumahnya lagi. Ia terus berdoa demi keselamatan Byuti. Sudah berhari-hari Byuti opname di klinik hewan. Dia masih tak sadarkan diri.
Setiap hari Linda menengok Byuti, membawakannya snack Denta Pedigree, snack kesukaan Byuti dan meninggalkan di sampingnya sampai ranjang Byuti dipenuhi snack Denta.
Byuti tampak sangat menderita, pasti dia sedang berjuang antara hidup dan mati.. Linda sangat menyesal. Semua terjadi karena kelalaiannya. Linda tak sanggup melihat Byuti menderita sehingga Linda memohon kepada dokter untuk menyuntik mati Byuti agar ia tidak menderita lagi.
Setelah menandatangani berbagai macam surat, akhirnya dokter siap untuk menyuntik Byuti. Linda sedih sekali, hatinya sakit, namun ia terpaksa melakukannya. Mama dan papa menghiburnya, begitupun dengan Leo, adiknya yang lucu itu. Sebelum ia meninggalkan Byuti di ruangannya, Linda membisikkan sesuatu di samping Byuti, “Byuti, maafkan aku, tapi yang perlu kamu tau, aku selalu menyayangimu.”
“Guk…”
Linda terkejut, ia kembali menoleh ke belakang. Mukjizat dari Tuhan, Byuti sadar dari tidur panjangnya. Byuti sedang menatap punggung Linda dari ranjangnya. Linda segera berlari kembali memeluk Byuti. Dokter tidak jadi menyuntik Byuti, dan masih terpana akan keajaiban yang baru saja terjadi. Adegan dramatik antara Linda dan Byuti membuat semua yang melihatnya menjadi sangat terharu.
“Guk…guk…”, Byuti menjilat pipi Linda. Ia tampak senang.
Linda berjanji kepada dirinya sendiri mulai hari itu, Byuti tak akan pernah kesepian lagi karena mereka telah disatukan oleh ikatan bathin yang teramat dalam.
-Selesai-

No comments: